GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Mulai dari siang hujan deras turun tidak henti-henti.
Sambil menunggu hujan reda, kuselesaikan satu persatu pekerjaan yang ada diatas meja.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore sewaktu hujan reda. Kubereskan kertas-kertas yang ada diatas meja, kumatikan komputer, dan kuberanjak dari kursi menuju pintu keluar ruangan untuk pulang.
Jalanan padat sekali, karena orang-orang juga baru pada pulang dari kerjaan mereka, mungkin sama sepertiku mereka menunggu hujan reda.
Jalan menjadi sangat macet, sampai-sampai berkali-kali aku harus menurunkan kaki untuk menahan motorku untuk tidak mengenai pengendara lain yang berada didepanku. Sampai akhirnya aku tiba dirumah walau agak lama.
Setelah selesai beres-beres dan mandi, aku teringat bahwa aku belum membuat resume pelatihan Guru Motivator Literasi Digital yang bertema Cegah Cyber Bullying.
Pelatihan ke 4 Guru Motivator Literasi Digital, diadakan pada hari Senin, 8 Nopember 2021 via WhatsApp dimulai dari pukul 4 sore sampai 6 sore.
Dengan ramah Ibu Rosminiyati sebagai moderator menyapa semua peserta pelatihan Guru Motivator Literasi Digital.
Bersama Bapak Wijaya Kusumah,M.Pd yang akrab disapa Om Jay ( Guru Blogger Indonesia ) sebagai Narasumber menggantikan bapak Munif Chatib yang berhalangan karena sakit.
Profil Om Jay bisa dilihat di https://wijayalabs.com/about
Dibawah ini adalah pemaparan beliau :
💥💥💥
💦 PENGERTIAN CYBER BULLYING
Cyberbullying atau disebut juga Intimidasi dunia maya adalah perilaku anti sosial yang melecehkan ataupun merendahkan sesorang, yang bisa menimpa pada anak-anak juga orang dewasa. Betapa berbahayanya cyberbullying ini karena berbeda dengan bullying/perundungan yang terjadi di offline, cyberbullying justru lebih parah. Hal ini terjadi karena cyberbullying disaksikan/diketahui oleh semua orang yang online atau terkoneksi tetapi kalau bullying offline hanya diketahui oleh orang-orang yang melihatnya secara langsung.
Dapat dibayangkan kalau seseorang diserang atau di-bully di media sosial, diserang dengan hate comment penuh dengan kata kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Jangan remehkan cyberbully, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.
Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.
Simak video dibawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=Rhinz16z7tM
- 1. Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan
- 2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
- 3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.
- 4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.
- 5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying
- 6. Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, posting terlalu sering dan banyak dapat memancing adanya cyber bullying.
👉2. Hindari konten posting-an yang aneh
Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika posting sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam hati. Oleh krena itu, sebagai pengguna social media, sebaiknya batasi mengunggah konten yang mengganggu.
👉3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media
Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.
👉4. Tidak sembarang bercerita di sosial media. Membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di media sosial. Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.
Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru.
1. Empati (memahami perasaan orang lain)
2. Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu untuk melakukan hal yang benar )
3. Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak)
4. Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya)
5. Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain)
Luar biasa... Bunda, Semangat untuk menulis
BalasHapusterimakasih bunda
Hapus