Jumat, 10 Desember 2021
GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
Pelatihan ke-18
Hari / Tanggal : Jumat, 10 Desember 2021
Moderator : Bp. Deni Darmawan
Narasumber : Ibu Leni Priska
CV Leni Priska https://drive.google.com/file/d/1dbmi-XfToh815qov6P_y25CEilWGIQl3/view?usp=sharing
Melalui pidatonya, Bapak Presiden Joko Widodo menghimbau/mengajak kepada kita seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk memanfaatkan koneksivitas digital, supaya dapat menghubungkan Indonesia dengan pola pikir kesempatan global dan masa depan yang baru, dan ini merupakan tantangan bagi kita semua.
Melalui koneksivitas digital tersebut kita bukan hanya dapat menikmati informasi tapi juga dapat memberikan manfaat bahkan menciptakan peluang melalui literasi digital.
Dimana setiap konten-konten yang kita suguhkan, tentunya konten-konten yang mendidik, yang dapat memberikan dampak yang positif bagi orang lain, dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Melalui data ini Indonesia menempati urutan nomor 114 di dunia dan nomor 2 terendah setelah India di G20. Data diatas mengungkap bahwa ada 3 sub indek pembangunan teknologi informasi dan komunikasi Indonesia, yaitu :
- Akses
- Imprastruktur
- Keahlian & Kecakapan
Memiliki skor yang paling rendah. Dan ini tentunya menjadi PR bagi kita semua sebagai masyarakat Indonesia untuk dapat meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang merata, yang tentunya lebih penting lagi bagaimana kita harus memiliki pemikiran yang kritis terhadap setiap informasi-informasi yang kita terima, supaya kita dapat memanfaatkan digital tersebut dengan baik dan tidak mudah/gampang menyebarkan HOAX atau bahkan menciptakan HOAX.
Dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/12/18/indeks-teknologi dinyatakan bahwa Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia belum berjalan maksimal.
Ini terbukti dari subindeks pengguna (4,44) lebih rendah dari subindeks
akses dan infrastruktur (5,16). Tingkat pendidikan yang masih rendah,
terutama dari kalangan generasi lanjut usia yang masih banyak belum
menggunakan akses internet membuat subindeks pengguna masih di bawah
level 5. Selain itu, luas wilayah Indonesia mencapai 1,91 juta km persegi serta
geografis yang berbentuk kepulauan membuat pembangunan teknologi banyak
mengalami kendala sehingga IP-TIK belum merata di semua provinsi.
Meskipun demikian dari tahun ke tahun mengalami perbaikan.
Menurut www.duniaperpustakaan.com The World’s Most Literate Nations (WMLN) telah
merilis daftar panjang negara-negara dengan peringkat literasi di dunia.
Pastinya hal ini sudah terdengar jelas di dunia dan masyarak Indonesia. Penelitian ini dilakukan oleh Jhon W. Miller, Presiden Central Connecticut State University, New Britain, adapun negara yang menduduki peringkat teratas Literasi digital adalah :
1. FINLANDIA
Ada 5 hal yang membuat negara ini negara Literasi Digital terbaik di dunia, yaitu adalah :
1. Sekolah dimulai usia 7 tahun Berbeda di Indonesia yang masing-masing orang tua bangga kalau anaknya
bisa masuk sekolah sejak usia sedini mungkin, di Finlandia justru usia
anak masuk sekolah ditentukan rata-rata pada usia 7 tahun. Budaya baca
didorong turun-temurun.
Sekolah
di Finlandia menjadi tempat paling menyenangkan untuk anak-anak. Setiap
anak merasa bahagia karena guru selalu memberikan apresiasi ke setiap
anak dan menanamkan kepercayaan diri kepada anak bahwa setiap anak
pasti punya kelebihan masing-masing. Anak-anak baru mulai bersekolah ketika mereka berumur tujuh tahun atau setelahnya. Guru-guru sekolah adalah lulusan master dengan
kompetensi yang sudah teruji.
Alih-alih berfokus pada tes dan nilai, sistem pendidikan di Finlandia
lebih menekankan pembelajaran dengan metode bermain, berimajinasi, dan self-discovery. Mereka lebih menekankan kolaborasi daripada kompetisi .
Setelah bersekolah, setiap anak diwajibkan belajar bahasa Inggris dan
membaca satu buku setiap minggu. Alih-alih menjadi beban pelajaran kelas
semata, sistem pendidikan seperti ini membantu budaya baca tumbuh jadi
kultur masyarakat Finlandia.
2. Fasilitas Perpustakaan ada dimana-mana
Di Finlandia, fasilitas perpustakaan ada dimana-mana, mulai di setiap
sekolah, perguruan tinggi hingga di setiap daerah dan desa-desa, dan yang
terlebih penting lagi perpustakaan di Finlandia dikelola dengan sangat
serius dengan menyediakan fasilitas yang nyaman dengan berbagai program
yang sangat kreatif dan penuh inovasi, sehingga perpustakaan di
Finlandia menjadi tempat tujuan favorit untuk penduduk disana. Hal ini juga yang kemudian menjadikan penduduk Finlandia beranggapan bahwa tidak
ada alasan untuk tidak sempat membaca.
3. Ada maternity package dilengkapi buku
Di Finlandia dimana setiap seorang Ibu melahirkan,
maka mereka akan mendapatkan hak pemberian dari pemerintah berupa
Maternity Package, yaitu sebuah paket pemberiand ari pemerintah berupa
perlengkapan bayi, mulai dari baju bayu, kao kaki,jacket, boneka bayi,
mainan, dan yang tidak ketinggalan dan sangat penting yaitu paket buku
untuk anak.
4. Membacakan dongeng sebelum tidur
Sebelum
tidur, anak-anak dibacakan buku cerita oleh orang tuanya sehingga
menanamkan sugesti dan tertanam dalam memory anak bahwa membaca buku
sudah jadi tradisi, budaya, dan kebiasaan yang dilakukan setiap harinya. Kultur bercerita sudah jadi tradisi orang-orang Finlandia dari masa
ke masa. Dongeng folk dan mitologi Finlandia diceritakan untuk membentuk
karakter anak, misalnya memperkenalkan dengan hal-hal yang baik dan
buruk, menghormati orang tua, dan menghargai sesama. Lewat tradisi bercerita ini, minat baca terpupuk sejak dini. Selain
itu, keaktifan orang tua sebagai penunjang belajar anak pun dapat terus
berjalan. Tradisi inilah yang membuat minat baca dalam keluarga menjadi
berkembang.
5. Acara TV Asing dilarang dialihsuarakan
Semua program acara asing di TV, oleh pihak pemerintah Finlandia
dilarang untuk dialihsuarakan, dan hanya boleh diberi teks terjemahan.
Tujuanya supaya masyarakat Finlandia menjadi terbiasa untuk membaca
setiap nonton acara asing di televisi.
2. BELANDA
3. SWEDIA
Ada 4 Kompetensi Literasi Digital menurut Kominfo yang sedang digencarkan saat ini adalah :
- Digital Skills, kemampuan digital untuk membantu memahami, menggunakan perangkat dalam operasi digital.
- Digital Ethics, beretika baik, performen yang baik tidak mudah nyinyir di dunia digital
- Digital Safety, berhati-hati dalam keamanan berdigital tidak mudah memberikan data pribadi kita didunia digital
- Digital Culture, kemampuan dalam membaca, menguraikan, membiasakan membangun wawasan dalam budaya kita sehari-hari.
Kompetensi yang terbaik adalah Menciptakan Peluang Di Dunia Digital. Manfaat Literasi Digital :
- Menghemat waktu
- Menghamat biaya
- Memperluas Jaringan
- Membuat keputusan yang lebih baik
- Belajar lebih cepat dan efisien
- Memperoleh informasi terkini dengan cepat
- Ramah lingkungan
- Memperkaya ketrampilan
Cara Menciptakan Peluang, dengan melihat :1. Kebutuhan
2. Kemampuan Diri
3. Hobi
4. Lokasi
5. Usaha
💜💜💜💜💜💜