Pelatihan yang ke 10 kali ini, kami dipandu oleh Bapak Muliadi sebagai Moderator dan Ibu Rosmiyati sebagai Narasumber.
Profil beliau adalah :
Rosminiyati, S.Pdlahir di Pangkalpinang pada 5 April 1970, yang berprofesi sebagai guru di SMK Negeri 2 Pangkalpinang. Beliau menjadi Juara 2dalam perlombaanBlog Tingkat Nasional dalam Memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh Guru Blogger Indonesia dan bekerjasama dengan Ikatan Guru TIK PGRI pada bulan Oktober 2021. Beliau adalah peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 19 (12 Juli s.d. 17 September 2021) yang lulus dari kelas belajar ini (Oktober 2021).
Pemaparan beliau :
Berdasarkan judul yang dipergunakan untuk beliau membagikan pengalaman dan pengetahuannya ( Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital ), ada 2 kata kunci yang digaris bawahi yaitu :
👆BERANI , berdasarkan KBBI V online Berani diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
👆PERUBAHAN, artinya adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Alasan mengapa perlu melakukan perubahan di dunia digital?
1. Kebutuhan
Perubahan dan perkembangan teknologi sekarang juga terjadi pada dunia pendidikan. Guru - guru dituntut untuk mau tidak mau, suka tidak suka mengikutinya dan belajar, karena jika tidak belajar bisa jadi akan ketinggalan dari siswanya.
2.Menyalurkan hobi.
3. Tambahan penghasilan.
4.Berbagi
Ada beberapa hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital, yaitu :
❤Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
❤Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
❤Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
❤Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
❤Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.
Sebagai MOTIVATOR kita adalah orang yang memotivasi orang lain, menggerakkan orang lain, dimana untuk dapat menggerakkan orang lain kita harus dapat menggerakkan diri kita sendiri terlebih dahulu. Dan untuk bisa menjadi teladan dan model bagi siswa-siswa dan anak-anak kita.
Sedangkan untuk dapat menggerakkan orang lain, kita perlu bertanya pada diri kita sendiri
Apakah kita sendiri sudah berubah?
Apakah kita sendiri sudah berani melakukan perubahan?
Apa saja contoh bentuk dari Perubahan di dunia digital itu :
1. Tidak bisa -> bisa; 2. Tidak berani -> berani; 3. Sudah bisa -> banyak/terampil; 4. Banyak -> berkualitas; 5. Sendiri -> kolaborasi; 6. Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik; 7. Tidak berguna -> bermanfaat; 8. Untuk sendiri -> berbagi/inspiratif/memotivasi; 9. Dan lain-lain.
Untuk dapat melakukan PERUBAHAN kita mulai dari diri kita sendiri yang tidak perlu takut/minder melihat orang-orang yang sudah berhasil/hebat melalui karya-karya mereka, karena merekapun memulainya dari awal, yang didukung dengan keseriusan mereka dalam melakukannya dengan seperangkat kelebihan mereka. Tapi tentunya itu tidak menutup kemungkinan jika kitaSERIUS juga dalam MELAKUKANNYA pasti akan BERHASIL.
GERAKAN Perubahan di Dunia Digital
1.Mengubah mindset (pola pikir), antara lain:
• Usia tua Merasa muda
Usia tua sering dijadikan alasan bagi guru-guru untuk tidak mau berubah dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan. Padahal, umur yang tua justru menjadi daya tarik tersendiri bagi murid-murid dan anak-anak kita untuk berubah jika kita yang tua mengikuti perkembangan dan kemajuan, sebab mereka akan merasa bahwa yang tua saja bisa kenapa yang muda tidak bisa . • Guru jadul -> Guru gaul • Tidak sempat ->Menyempatkan diri • Tidak mampu -> Saya bisa
2.Meluruskan niat
Dalam melakukan perubahan mungkin banyak kendala yang kita jumpai, tetapi jika kita MELURUSKAN NIATdengan tujuan yang baik, dengan KETEKUNAN, pasti akan menemukan jalannya.
3. Berani keluar dari zona nyaman
Ini juga bukan sesuatu yang mudah karena kita harus berani untuk meninggalkan kesenangan kita. Untuk meninggalkan kesenangan-kesenangan tersebut kita perlu MEMAKSAKAN DIRI yang akhirnya akan menjadi suatu KEBIASAAN, dimana kebiasaan tersebut akan berubah menjadi KEBUTUHAN.
4. Bergabung dalam komunitas
Berada dalam komunitas itu sangat penting karena akan membuat kita tidak sempit, menjadi mudah terbuka dalam perkembangan, sehingga mendapatkan inspirasi, motivasi dan kekuatan didalam mengubah diri.
5. Bangun kolaborasi
Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi.akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.
Contoh kolaborasi :
6. MULAI Mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi
Bagaimana caranya kita mengalihkan ke kegiatan yang bermanfaat?
1. Kolaborasi. Kita perlu berada pada komunitas sekolah dimana anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Maka perlu dibangun kolaborasi di antara sesama guru.
2.Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya: • Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas; • Pada saat upacara atau waktu khusus.
3. Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital. Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll
4. Memotivasi, Dengan mengadakan perlombaan, Memberikan hadiah, dll.
Sesi Tanya Jawab :
1. Bagimana cara Ibu mencari bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial di sekitar, sedangkan sy mempuinyai sifat pemalu, seperti sekarang umur sy tak jauh beda dengan ibu, malah nanti ada yg mengejek
Jawab : Awalnya saya juga pemalu, bahkan tidak percaya diri. Kembali, karena saya sadar bahwa saya harus keluar dari zona nyaman, saya memaksakan diri untuk mebuang rasa malu dan tidak PD itu. Jika ada yang mengejek, kembali ke niat awal untik kebaikan, dan sertakan Allah. Insya Allah, semua akan mulus. Mlah sebaliknya, orang akan mengikuti jejak kita 2. Bagaiman meyakinkan diri bahwa "ini adalah kesempatan , jadi momen ini sy harus meraihnya" seperti ibu sudah bisa meyakinkan diri sehingga sudah bisa menulis buku dan menjadi juara 2 lomba tingkat Nasional
Jawab : Itulah istimewanya guru-guru hebat di kelas belajar menulis PGRI. Saya juga menganggap ini semua keajaiban. Pokoknya beranikan diri dulu bergabung, keajaiban itu datang dengan sendirinya.
3. Mendengar kata perubahan yg terbayang dlm benak saya adalah bergerak jd lbh baik tp tdk dapat dipungkiri trkadang kita akan berhadapan dengan situasi dimana kita akan mengalami yg namanya stagnasi/berhenti. apa yg mesti dilakukan agar tdk menjadi penghalang ya bu?
Jawab : Baiklah, Itulah manfaatnya kita bergabung dalam komunitas. Kita tidak akan sempat malas Ketika melihat orang-orang lain mempersembahkan karya-karya terbaik mereka, ada ada dorongan yang kuat untuk kita berbuat hal yang sama. Selanjutnya kembalikan ke niat awal, bahwa apa yang kita lakukan untuk kebaikan
4. Bagaimana cara menusmbuhkan budaya literasi di sekolah karena di tempat saya mengajar jika ada suatu kegiatan , orang tua murid lebih memilih untuk diajarkan matematika , biar anak pandai
Jawab : Inilah pentingnya sosialisasi tidak hanya kepada anak-anak murid kita, tetapi juga kepada orang tua. Ini perlunya kolaborasi di seluruh personil sekolah, terutama pimpinan sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar