SI PUDAN

Kekonyolannya mendatangkan canda tawa

Beberapa hari ini cuaca sering berubah-ubah, tiba-tiba hujan turun menyiram bumi.

Dan sudah beberapa kali jika kami pulang kerja di tengah-tengah perjalanan hujan turun tanpa kami sempat untuk bersiap-siap memakai mantel/jas hujan.

Sore ini hujan turun lagi, sewaktu hujan reda kami langsung berkemas untuk pulang. 

Si buah hati yang selalu setia menemaniku bergegas memakai sepatu sekolah dan jaketnya.

" Ayo cepat pulang kita dhek, sebelum hujan turun lagi nih, " kataku ke si buah hati.

Selesai berkemas, kumatikan komputer kemudian aku beranjak meninggalkan tempat dudukku.

Kukunci ruangan dan kuberjalan menuju ke tempat parkir motorku, yang terlebih dahulu aku berhenti sesaat untuk mengambil helm yang terletak dimeja ruangan serbaguna.

Si buah hati yang sudah tidak sabar untuk pulang supaya tidak terkena hujan dan bisa cepat bermain dengan abangnya di rumah, sudah menunggu di samping motor.

" Dhek, kita mampir ke pom bensin dulu yah, supaya besok tidak kehabisan minyak di jalan, " kataku.

Iyah mommy tapi cepat yah supaya tidak kehujanan, " kata si buah hatiku.

Kami tidak mau terkena hujan lagi karena sebetulnya kami sedang sama-sama terkena flu yang sudah membuat perubahan pada nada suaraku.

Ternyata lumayan panjang juga antrian di pom bensinnya, tapi kami tetap bisa menikmatinya karena si buah hati membuat sesuatu yang membuatku harus senyum-senyum dan tertawa.

Selama di antrian menunggu giliran, dia membentur-benturkan helmnya ke helmku.

Thuk....thuk....thuk....thuk...thuk...thuk ( sambil tertawa mengejek )

Itu dilakukannya berulang-ulang kali, yang membuat kami akhirnya sama-sama tertawa.

😂😂😂😂😂

Mungkin kalau orang yang tidak tahu, mereka akan mengira si buah hatiku berlaku nakal kepada orang tuanya karena merajuk minta sesuatu tidak diberikan, tapi yang sebenarnya justru kami sedang menikmati canda tawa dari kekonyolannya.

Ah.... adhek ini ada-ada aja tingkahnya.😂😂😂

Aku sangat bersyukur dan terhibur sembari menunggu giliranku tiba, karena kekonyolan yang dia buat telah membuatku tidak merasakan adanya antrian yang panjang.

Ternyata kekonyolannya telah membuat kami menikmati canda tawa.

Terimakasih Tuhan untuk semuanya.

Jadilah selalu menjadi anak yang menyenangkan orang lain menjadi berkat.